UKM Bapinda Kampus UIN Raden Intan Lampung 2025 Siap Berlayar Misi, Tantangan, dan Harapan Baru
Filsafat Muslim -- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Pembinaan Dakwah (Bapinda) Kampus UIN Raden Intan Lampung kini memiliki nakhoda baru yakni Galang Ali Muhtar selaku Ketua Umum. Dengan semangat baru, kepemimpinan yang baru siap membawa Bapinda ke arah yang lebih baik dalam pembinaan dakwah di lingkungan kampus.
Apa Itu Bapinda?
Bapinda merupakan UKM yang bergerak di bidang pembinaan
dakwah, bernaung di bawah Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Di luar kampus,
organisasi serupa dikenal dengan nama Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus.
UKM ini menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin memperdalam pemahaman agama
serta aktif dalam kegiatan keislaman.
Manfaat Bergabung dengan Bapinda
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari keanggotaan di
UKM Bapinda. Salah satunya adalah program Lingkar Studi Islam (LSI), yang
berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan keimanan dan
memperkuat pemahaman agama.
“Kehidupan di dunia perkuliahan itu bebas, tidak ada yang
mengawasi seperti di rumah. LSI hadir sebagai wadah untuk mengingatkan dan
mengarahkan mahasiswa agar tetap dalam jalur yang benar,” ungkapnya.
Selain itu, Bapinda juga mengadakan berbagai seminar,
seperti seminar kewirausahaan, kepenulisan, serta seminar khusus bagi calon
dai. “Di Bapinda, kami juga berusaha membentuk dai yang ideal melalui berbagai
pelatihan dan pembinaan,” tambahnya.
Visi dan Misi Bapinda 2025
Bapinda memiliki visi untuk menjadi rumah bagi para
kadernya, tempat bertumbuh dalam iman dan ilmu, serta wadah untuk mengembangkan
potensi dan prestasi. Misi yang diusung antara lain :
1. Memperkuat internal kepengurusan guna mewujudkan
persaudaraan Islam yang solid dan profesional.
2. Meningkatkan sinergi dalam kaderisasi untuk menjaga
kualitas ibadah kader.
3. Mengaktifkan pertemuan pekanan sebagai sarana peningkatan
iman dan kebersamaan.
4. Mengoptimalkan peran kemuslimahan dalam aspek pemikiran,
intelektual, dan spiritual.
5. Memperkuat peran humas dalam memperluas jaringan dan
kolaborasi.
6. Meningkatkan keterampilan dan prestasi kader melalui
pengembangan bakat.
7. Mengoptimalkan peran fundraising untuk mencapai
kemandirian finansial.
8. Mengevaluasi jalannya organisasi demi memastikan
kesuksesan program kerja.
Tantangan yang Dihadapi Bapinda
Meski memiliki banyak kader, salah satu tantangan terbesar
yang dihadapi Bapinda adalah tingkat partisipasi anggota yang masih rendah.
Banyak kader yang pasif setelah bergabung. “Ketika mereka melihat jumlah kader
sedikit di fakultasnya, sering kali muncul keraguan apakah mereka bisa tetap
aktif atau hanya sekadar ikut-ikutan karena melihat Bapinda ramai,” jelasnya.
Kesan dan Harapan ke Depan
Sebagai bagian dari Bapinda, banyak manfaat yang dirasakan,
terutama dalam pengembangan keterampilan berbicara di depan umum. “Dulu masih
terbata-bata dalam berbicara, tetapi sekarang jauh lebih percaya diri. Di
Bapinda, kami dibekali tips dan trik untuk berbicara dan berdakwah dengan
baik,” ujarnya.
Harapan kedepan yakni agar Bapinda bisa lebih konsisten
dalam melakukan perbaikan, terutama dalam hal internal organisasi. “Kami ingin
lebih memaksimalkan peran kader, terutama di fakultas yang jumlah kadernya
masih sedikit. Harapannya, kader-kader baru bisa lebih aktif dan ikut memperluas
jaringan dakwah di kampus,” tutupnya. (Ugy/FM)