Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tim ITERA Gelar Survei Awal PkM di Pulau Pahawang: Edukasi Kreatif & Aksi Tanam Mangrove

Foto : Mangrove Desa Pulau Pahawang, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran (Ugy/filsafatmuslim.com)

Filsafat Muslim - Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Kelautan serta Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melaksanakan survei pendahuluan untuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Pulau Pahawang, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran. Agenda ini merupakan bagian dari Program Desa Binaan bertema “Penguatan Ketangguhan Masyarakat Pesisir melalui Pendampingan Optimalisasi Pemanfaatan Mangrove sebagai Perlindungan Pantai Alami”, dengan fokus pada edukasi kreatif dan aksi penanaman mangrove bersama warga.

Survei terpusat di SDN 8 Marga Punduh dan diisi diskusi antara perangkat desa, pihak sekolah, dosen, serta mahasiswa. Ketua Tim PkM, Muhammad Rizki Saleh, S.Kel., M.T., menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah tahap awal sebelum pelaksanaan inti pada 20–21 Oktober 2025. Rangkaian utama mencakup demonstrasi peran mangrove sebagai pelindung pantai melalui simulasi prototipe serta pendampingan kepada siswa SD untuk aksi penanaman mangrove.

Foto : Dokumentasi Tim ITERA bersama SDN 8 Marga Punduh (Ugy/filsafatmuslim.com)

Kegiatan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Pulau Pahawang dan pihak sekolah. Kepala SDN 8 Marga Punduh, Yulianti, menilai edukasi mangrove dan kegiatan tanam tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa. Ia berharap dampaknya berkelanjutan baik untuk kelestarian alam maupun pembentukan karakter generasi muda di desa.

Di sisi mahasiswa, inisiatif diwujudkan melalui terbentuknya tim “Pahawanesia” dengan slogan “Harmoni Laut, Harmoni Hidup”. Kelompok kolaboratif ini berfokus pada konservasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Secara keseluruhan, pengabdian melibatkan 10 dosen dan 14 mahasiswa, dengan target memperkuat ketangguhan masyarakat sekaligus mendorong tumbuhnya ekowisata berkelanjutan di Pulau Pahawang.

Dimensi Keislaman

Upaya merawat dan menanam mangrove sejalan dengan ajaran Islam tentang amanah manusia sebagai khalifah fil-ardh (QS 2:30) dan larangan berbuat kerusakan di bumi (mis. QS 7:56; QS 30:41). Penanaman pohon juga bernilai sedekah jariyah setiap makhluk yang mengambil manfaat darinya menjadi pahala yang terus mengalir (HR. Bukhari & Muslim). Dari perspektif maqāṣid al-syarī‘ah, konservasi pesisir mendukung hifẓ al-nafs (menjaga jiwa) melalui mitigasi bencana pesisir dan hifẓ al-māl (menjaga harta) lewat perlindungan aset ekonomi masyarakat. Dengan demikian, program ini bukan hanya ilmiah dan sosial, tetapi juga ibadah ekologis yang menghadirkan kemaslahatan bersama. (Ugy/FM)