Rapimda 1 FSLDK Lampung 2025: Perkuat Ukhuwah Islamiyah, Bangun Peradaban
Filsafat Muslim – Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Lampung sukses menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) 1 tahun 2025 dengan tema “Mempertahankan Ukhuwah Islamiyah dalam Membangun Peradaban.” Acara yang dihelat pada 16 Februari 2025 di Aula Gedung C, Institut Teknologi Sumatera ini dihadiri lebih dari 140 peserta dari berbagai LDK se-Lampung.
Pembicara dan Agenda Acara
Rapimda 1 FSLDK Lampung 2025 menghadirkan para pembicara, yakni: Dr. Ibnu Hasan, M.Pd. (Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas), Bambang Irawan, S.A.B. (Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan) dan Zaid Aiman Abdul Ghony (Ketua Umum FSLDK Lampung). Acara diawali dengan pembukaan, tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FSLDK, serta sambutan dari berbagai pihak. Kegiatan ini juga diisi dengan berbagai sesi diskusi, lokakarya, dan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas strategi dakwah kampus serta penguatan ukhuwah Islamiyah. Selain itu, ada pula sesi fun gathering untuk mempererat kebersamaan antar LDK se-Lampung.
Aktivisme adalah Proses Bertahap
Dalam sesi “Muda Mendunia: Jangan Takut Jadi Aktivis”,
Bambang Irawan, S.A.B., Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan, menegaskan
bahwa aktivisme bukan hanya tentang berbicara lantang, tetapi juga aksi nyata.
“Menjadi aktivis bukan berarti harus selalu tampil di depan.
Aktivisme adalah tentang bagaimana kita bisa memberikan dampak dan perubahan,
sekecil apa pun itu. Bahkan, orang yang pendiam pun bisa menjadi penggerak
perubahan jika memiliki integritas dan konsistensi,” ujar Bambang.
Ia juga menekankan bahwa aktivisme tidak selalu dimulai dari
peran besar. “Banyak pemimpin besar yang memulai dari hal kecil mengurus
logistik acara, memasang spanduk, atau menjadi panitia kecil. Dari situ, kita
belajar dan membangun kapasitas diri,” tambahnya.
Bambang juga mengajak mahasiswa untuk tidak ragu terlibat dalam aktivitas sosial dan keorganisasian. “Jangan takut gagal. Aktivisme adalah proses bertahap. Yang penting adalah keistiqamahan dan keberanian untuk memulai,” pesannya.
Generasi Rabbani: Cerdas, Peduli, dan Berdaya
Sementara itu, dalam sesi “Sekolah Kebangsaan”, Dr. Ibnu
Hasan, M.Pd., Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas, menyoroti
pentingnya membangun generasi rabbani yang tidak hanya cerdas secara
intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan kepemimpinan yang kuat.
“Kita butuh generasi yang tidak hanya pintar di akademik,
tetapi juga peduli terhadap masyarakat. Mahasiswa harus peka terhadap kondisi
bangsa dan tidak hanya menjadi penonton,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memahami politik dan berani
mengambil peran dalam perubahan. “Kalau kita hanya diam dan pasif, siapa yang
akan memperjuangkan keadilan? Generasi muda harus berani bersuara dan
bertindak,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Ibnu Hasan mengajak mahasiswa untuk memiliki jiwa kewirausahaan agar lebih mandiri. “Jangan hanya berpikir untuk mencari kerja, tapi ciptakan lapangan kerja! Mahasiswa harus mulai berpikir inovatif dan berdaya,” katanya dengan semangat.
Membangun Strategi Dakwah Kampus
Selain sesi inspiratif dari para pembicara, Rapimda 1 FSLDK Lampung juga diisi dengan Lokakarya dan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas strategi dakwah kampus serta penguatan ukhuwah Islamiyah. Acara ini ditutup dengan sesi fun gathering untuk mempererat kebersamaan antar LDK se-Lampung.
Ketua Umum FSLDK Lampung, Zaid Aiman Abdul Ghony,
menyampaikan harapannya agar hasil dari Rapimda ini bisa diimplementasikan
dengan baik. “Kita bukan hanya sekadar berkumpul, tapi kita menyusun strategi
untuk masa depan dakwah kampus. Semoga ukhuwah ini terus terjaga dan memberi
manfaat bagi banyak orang,” tuturnya.
Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, FSLDK Lampung terus
berkomitmen untuk mencetak generasi rabbani yang siap menghadapi tantangan
zaman dan berkontribusi bagi kemajuan peradaban. (Ugy/FM)