Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aliansi Lampung Melawan Bersama Rakyat Dan Mahasiswa Gelar Aksi Hari Tani Nasional 2025 di Tugu Adipura Bandar Lampung

 

Foto : Aksi Hari Tani Nasional Oleh Aliansi Lampung Melawan (Hdk/filsafatmuslim.com)

Filsafat Muslim - Aliansi Lampung Melawan bersama rakyat dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional Pada Rabu 24 September 2025 pukul 16.00 - 18.00 WIB di Tugu Adipura, Kota Bandar Lampung. Aliansi Lampung Melawan merupakan gabungan dari Masyarakat Petani Pesawaran, Walhi Lampung, SP Sebay Lampung, LMID dan lainnya.

Hari Tani Nasional merupakan kegiatan rutin tahunan bertujuan menuntut kesejahteraan para petani yang tidak kunjung didengarkan oleh Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Pada tahun ini, Grand Issue yang diangkat adalah “Lawan Perampasan Ruang Hidup, Bangun Persatuan Gerakan Rakyat”. Massa aksi menuntut beberapa point, diantaranya :

1. Cabut UU Ciptaker beserta seluruh peraturan turunannya.

2. Hentikan segala bentuk intimidasi, represifitas, dan kriminalisasi terhadap Gerakan Rakyat.

3. Menuntut negara untuk segera membebaskan seluruh massa aksi yang ditangkap dan ditahan.

4. Wujudkan pendidikan yang gratis, ilmiah, dan demokratis.

5. Sahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.

6. Tuntaskan konflik agraria, kembalikan tanah-tanah rakyat sesuai dengan amanat Undang-Undang Pokok Agraria 1960.

7. Wujudkan reforma agraria sejati.

8. Stabilkan harga panen komoditas lokal, pastikan harga yang layak bagi petani, serta hentikan impor yang merugikan produksi dalam negeri.

9. Sahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat.

10. Tolak Rancangan Undang-Undang Polri dan cabut Undang-Undang TNI.

11. Tuntaskan konflik agraria yang terjadi di Anak Tuha, Kota Baru, Way Dadi, Sabah Balau, Sripendowo, Suoh, Marga Sari, Mesuji, Register 38 Gunung Balak, dan daerah lain di Lampung.

12. Hentikan pendekatan militeristik terhadap konflik di Papua dan transparansikan jumlah personel TNI yang dikirim ke Papua.

Dalam orasinya, Asep sebagai Korlap Aksi menyampaikan "Pada hari ini kita memperingati Hari Tani Nasional sebagai untuk menghargai jerih payah dan pengorbanan petani, menegaskan pentingnya keadilan agraria, serta mendorong kesadaran masyarakat akan peran strategis pertanian dalam pembangunan bangsa dan keberlanjutan lingkungan".

Perwakilan SP Sebay Lampung, Kristina Tiya Ayu menyampaikan "Hari Tani yang jatuh setiap tanggal 24 September, sering hadir sebagai momen simbolik, namun dibaliknya tersimpan refleksi panjang tentang masa depan bangsa. Pertanian tidak semata soal memproduksi bahan pangan, melainkan tentang keberlangsungan peradaban".

"Perjuangan reforma agraria ini tidak boleh berhenti sampai disini, Peringatan Hari Tani Nasional ini harus menjadi awal keberanian pemerintah untuk berpihak pada rakyat, bukan pada oligarki tanah", tutupnya. (Hdk/FM)