Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jalan Rusak di Lampung & Etika Islam: Infrastruktur sebagai Amanah Publik

Foto : Dokumentasi Salah Satu Jalan Rusak Di Lampung (Ugy/filsafatmuslim.com)

Filsafat Muslim - Kerusakan jalan di berbagai kabupaten/kota di Lampung bukan sekadar isu teknis pekerjaan umum. Ia menyentuh amanah negara untuk melindungi jiwa, harta, dan martabat warganya. Dalam beberapa tahun terakhir, perbaikan dilakukan lewat program pusat dan daerah, namun tantangannya masih terasa di lapangan, dari beban truk berlebih hingga drainase yang buruk. Program Inpres Jalan Daerah (IJD) telah meresmikan 16 ruas di Lampung (±102,5 km) pada 2024 dan digulirkan lagi pada 2025, namun disiplin operasi dan pemeliharaan tetap kunci agar jalan tidak cepat rusak kembali.

Kenapa cepat rusak?

Beban berlebih (ODOL). Kendaraan over dimension over loading mempercepat retak & deformasi perkerasan. Penegakan jembatan timbang dan razia ODOL di Lampung digiatkan, serta revitalisasi pos timbang direncanakan untuk meminimalkan kerusakan jaringan jalan. 

Drainase & pemeliharaan. Lubang sering berawal dari genangan dan retak rambut yang tak segera ditutup indikasi siklus operasi–pemeliharaan yang lemah.

Lalu lintas musiman & koridor logistik. Ruas strategis (akses pelabuhan/arus mudik) butuh preservation rutin; jelang Lebaran 2025, BPJN Lampung melakukan perbaikan titik berlubang di koridor Bakauheni–Kalianda untuk menjaga keselamatan arus puncak. 

Keterlambatan intervensi. Sejumlah laporan lokal menyoroti ruas yang menumpuk kerusakan; makin terlambat ditangani, makin mahal biaya siklus hidupnya. 

Apa yang sudah/sedang dikerjakan?

IJD 2024 diresmikan: 16 ruas Lampung (±102,5 km) selesai dan dibuka Presiden (porsi IJD nasional). 

IJD 2025 bergulir: alokasi nasional sekitar Rp10,21 triliun mulai berjalan (Lampung termasuk penerima), dengan kontrak multi-tahun hingga 2026. 

Pemeliharaan koridor nasional: perbaikan berkala/spot treatment pada ruas rawan untuk keselamatan dan kelancaran mobilitas.

Lensa Islam: Jalan sebagai “rahmat” yang menghubungkan

Amanah & keadilan: “Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak… dan apabila menetapkan hukum di antara manusia agar kamu menetapkan dengan adil.” (QS 4:58). Infrastruktur yang layak adalah wujud ‘adl dan amānah: tidak boleh hanya mulus di pusat kota, tapi juga adil ke desa dan sentra produksi.

Mencegah mudarat: “Iman itu tujuh puluh sekian cabang… menyingkirkan gangguan dari jalan adalah cabang iman.” (HR Muslim). Lubang dan jalan ambles adalah gangguan yang mengancam hifẓ al-nafs (jiwa) dan hifẓ al-māl (harta).

Anti-isrāf: Pemborosan anggaran (proyek tak berkualitas/sering bongkar-pasang) bertentangan dengan larangan isrāf (QS 17:26–27). Perencanaan berbasis manfaat dan value for money adalah etika fiskal Islami.

Maslahah & ukhuwah: Jalan memperkuat silaturahmi, perdagangan, dan akses layanan publik inti maṣlaḥah ‘āmmah.

Rekomendasi praktis untuk Lampung (bernapas nilai Islam)

1. Tegakkan anti-ODOL tanpa kompromi

Operasikan & revitalisasi jembatan timbang, razia berkala, dan access control ke tol/pelabuhan. Penegakan ini mencegah kezhaliman struktural: sebagian pihak menikmati ongkos logistik murah, sementara publik menanggung kerusakan. 

2. Drainase dulu, aspal kemudian

Program quick win pembersihan saluran tepi, edge sealing, dan penutupan retak awal akan menekan biaya rehab besar.

3. Asset management berbasis data

Petakan kondisi (pavement condition index), tetapkan prioritas: preservation (slurry/micro-surfacing) untuk ruas baik–sedang; overlay/rekonstruksi untuk ruas rusak berat.

4. Kontrak berbasis kinerja (KBK)

Alihkan sebagian paket ke KBK multi-tahun dengan indikator hasil: kehalusan (IRI), waktu tanggap tambal, dan durabilitas. Ini selaras dengan prinsip amanah: bayar untuk kualitas, bukan sekadar volume.

5. Partisipasi warga (hisbah sosial)

Kanal aduan satu pintu (WhatsApp/web) dengan dashboard terbuka: lokasi lubang, status tindak lanjut, dan SLA. Crowdsourcing ini menumbuhkan ukhuwah—warga ikut menjaga jalan.

6. Pembiayaan inovatif yang etis

Optimalkan dana rutin + IJD; untuk jalan lingkungan/akses ekonomi kecil, dorong wakaf produktif fasilitas penunjang (drainase, jembatan kecil, rambu) dengan tata kelola transparan.

Panduan singkat pemeliharaan (operasional)

1. Musiman: jelang puncak hujan, prioritas tutup retak & bersihkan drainase; jelang arus mudik/panen, inspeksi harian titik rawan.

2. Keselamatan: pasang rambu peringatan & temporary patch ≤48 jam setelah laporan; maksimalkan hotline dan koordinasi BPJN–Pemda. 

Dalam perspektif Islam, infrastruktur bukan sekadar aspal: ia jalan menuju kemaslahatan. Ketika negara menunaikan amanah dengan adil, menutup peluang isrāf, dan menyingkirkan mudarat dari jalan, maka kebermanfaatan ekonomi sosial akan mengalir. Program perbaikan yang sudah berjalan perlu ditopang oleh penegakan anti-ODOL, drainase yang disiplin, dan pemeliharaan berbasis data agar Lampung bukan hanya memperbaiki jalan, tetapi memelihara kepercayaan. (Ugy/FM)