Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari Besar Umat Muslim “Idul Adha 1442 H” di Komplek Khilafah


Filsafat Muslim -- Hari Raya Idul Adha merupakan Hari Besar Umat Muslim di seluruh dunia untuk memperingati peristiwa Qurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya yakni Nabi Isma'il sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah SWT. Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijah setiap tahunnya mampu merekatkan kebersamaan umat Islam untuk berkumpul pada pagi hari dan melakukan Solat Ied bersama – sama di tanah lapang atau masjid. Kemudian setelah Sholat dilaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Hal serupa juga tidak ingin dilewatkan oleh warga Khilafatul Muslimin untuk merayakan peristiwa bersejarah tersebut. Di Komplek Khilafah, Desa Karangsari, Jati Agung, Lampung Selatan yang sejak pagi hari terdengar merdu gema takbir bersama, dimulai dari anak – anak, remaja hingga para orangtua dengan suasana yang khidmat.

Diawali dengan sholat Ied berjamaah yang diimami oleh Ust. Muhyiddin serta diikuti para jamaah lainnya, kemudian dilanjutkan dengan khutbah bertema “Idul Adha”. Ust. Muhyiddin mengatakan "Sesungguhnya hari ini adalah hari kasih sayang, dimana setiap muslim pada saat hari raya ied saling bermaaf – maafan, saling bersilaturahim, saling kunjung – mengunjungi antara muslim dengan muslim lainnya”. 

“Sehingga tidak ada rasa bersalah atau dosa – dosa diantara kaum muslimin, kemudian adanya penyebutan hari kasih sayang adalah berdasarkan Rasulullah SAW yang mengajarkan kepada kita, bahwasannya pada setiap hari raya terutama pada hari raya Idul Fitri, setiap muslim yang hidup wajib mengeluarkan sebagian harta berupa bahan pokok seperti beras yang akan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dan pada hari raya Idul Adha setiap mukmin yang mampu berkurban atau menyembelih hewan kurban, disembelih hewan kurban tersebut, lalu dibagikan kepada orang – orang yang patut untuk dibagi", lanjutnya. 


“Kemudian memperingati kisah Nabi Ibrahim AS yang tercantum dalam Al – Quran berkaitan dengan perayaan Idul Adha, yang menjadi salah satu hari raya besar umat Islam, yang jatuh setiap 10 Dzulhijjah dan diperingati pada tanggal tersebut dengan menyembelih hewan kurban sampai hari Tasyrik 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Selain itu, Ibadah qurban yang disyariatkan Allah bertujuan untuk menanamkan keutamaan, kebaikan, akhlak mulia, dan mengikis sifat kezaliman dan kerusakan. Perintah pelaksanaan ibadah kurban ini tertulis dalam Surat Al – Kautsar ayat 1 – 3”, tambah Ust. Muhyiddin. 

“Momen peringatan Idul Adha tidak dapat kita pisahkan dari ritual dan pengorbanan yang dijalankan oleh Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya. Oleh karena itu mari kita gunakan kesempatan baik ini untuk menadaburinya, melakukan refleksi atasnya, dan meneladaninya, sebagaimana disebutkan dalam Surat An – Nahl ayat 120. Sebelum Nabi Ibrahim AS hadir saat itu pola interaksi pemimpin dan masyarakat adalah militeristik dan otoriteristik. Kemudian Nabi Ibrahim AS hadir membawa pola interaksi dengan paradigma baru yaitu mengedepankan moralitas dan contoh teladan yang baik. Sebuah gerakan moral yang bersifat soft – power, dengan menjunjung tinggi keteladanan, penegakan hak asasi manusia dan akhlak mulia”, ungkapnya.

“Perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS mengandung pelajaran berharga bagi para anak, karena beliau adalah seorang anak yang amat berbakti kepada kedua orangtuanya dan selalu menyampaikan kebenaran kepada mereka dengan cara yang terbaik sebagaimana dalam Surat Maryam ayat 42 – 45”, jelas Ust. Muhyiddin.

“Oleh karenanya dalam khutbah ini dapat diambil teladan bahwa dalam kisah Nabi Ibrahim AS perjalanan hidupnya ditemukan sosok seorang nabi, pemimpin, ayah, suami, dan anak yang luar biasa. Memiliki karakteristik manusia yang terpuji, yaitu sosok pemimpin sejati sehingga Allah swt menjadikannya seorang imam, pemimpin umat, dan fokusnya adalah melanjutkan warisan ini untuk keturunannya dan umat”, tutup Khutbah Ust. Muhyiddin.


Selesai khutbah, para warga Khilafatul Muslimin saling bersalaman diikuti dengan senyuman dan paras bahagia terasa atmosfir yang menentramkan. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan hewan qurban di lingkungan Komplek Khilafah. Dengan adanya Hari Besar Idul Adha diharapkan menjadikan umat muslim yang taat kepada Allah SWT tanpa pengecualian. Serta tersirat pesan bahwa sesame umat muslim diwajibkan untuk saling menolong dengan sesamanya, saling menyayangi serta saling bersilaturahim sehingga menimbulkan ketentraman dan kedamaian sesuai ajaran Nabi Ibrahim AS.  (FM / Said)