BAHAYA NYA BID'AH & AHLUL BID'AH

Selayaknya seorang Muslim mencintai orang yang mengamalkan serta mendakwahkan Sunnah, bukannya ia mencintai orang yang mengamalkan dan mendakwahkan Bid'ah, apalagi ia sebagai tokoh dari ahlul Bid'ah.
Fudhail bin ’Iyadh رحمه الله berkata :
من أحب صاحب بدعة أحبط الله عمله وأخرج نور الإسلام من قلبه
"Barangsiapa yang mencintai ahlul Bid’ah, maka Allah akan menggugurkan amalannya dan akan mengeluarkan cahaya Islam dari hatinya." (1)
Imam al-Auza'i رحمه الله berkata :
إذا ظهرت البدع فلم ينكرها أهل العلم صارت سنة
"Apabila muncul suatu Bid'ah namun orang yang memiliki ilmu tidak mengingkarinya, niscaya perbuatan tersebut akan dianggap Sunnah." (2)
Imam Malik رحمه الله berkata :
من ابتدع في الإسلام بدعة يراها حسنة ، فقد زعم أن محمدا صلى الله عليه وسلم خان الرسالة ، لأن الله يقول :{اليوم أكملت لكم دينكم}، فما لم يكن يومئذ دينا فلا يكون اليوم دينا
"Barangsiapa yang melakukan Bid’ah di dalam Islam yang dianggapnya itu baik (Hasanah), maka sungguh dia telah menganggap (Nabi) Muhammad ﷺ telah mengkhianati Risalah, karena Allah Ta’ala berfirman : "Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agama kalian untuk kalian" (QS. Al-Maidah [5]: 3). Maka perkara apa saja yang pada masa itu tidak dianggap (sebagai bagian dari) agama, maka pada hari ini pun tidak (boleh) dianggap sebagai (bagian dari) agama." (3)
Imam Ahmad رحمه الله ditanya :
"Apakah seseorang mendapatkan pahala atas kebenciannya terhadap siapa saja yang menyelisihi Hadits Rasulullah ﷺ ?". Maka beliau menjawab : إي والله "Ya, demi Allah" (I’laamul Muwaqqi’iin IV/166)
“Apakah orang yang berpuasa, Shalat dan i’tikaf itu lebih baik ataukah yang berbicara tentang kejelekan ahlul Bid’ah ? Maka beliau berkata : "Apabila ia berpuasa, Shalat serta i’tikaf, maka manfaatnya hanyalah untuk dirinya sendiri, namun apabila ia berbicara tentang (kejelekan) ahlul Bid’ah, maka itu manfaatnya untuk kaum Muslimin, ini lebih baik" (4)
Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله berkata :
لا شك أن البدعة شر من المعصية، وخطر المبتدع أشد على الناس من خطر العاصى
"Tidak diragukan bahwa Bid’ah lebih buruk dibandingkan maksiat, dan bahayanya ahlul Bid’ah lebih besar dibandingkan bahayanya orang yang berbuat maksiat." (5)
Sumber : Cahaya Sunnah
Ustadz Najmi Ummar Bakkar, Lc.