WHO Tegaskan Verifikasi EMT Muhammadiyah Sebagai Wujud Komitmen Global terhadap Kemanusiaan
Filsafat Muslim - Dalam agenda verifikasi Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah oleh World Health Organization (WHO), Project Area Manager Regional Western Pacific WHO, Sean Casey, menegaskan bahwa proses verifikasi ini bukan sekadar langkah administratif, melainkan simbol dari komitmen terhadap mutu, akuntabilitas, kolaborasi, dan solidaritas global dalam menghadapi situasi darurat kemanusiaan.
“Klasifikasi EMT global menuntut agar pengalaman diterjemahkan ke dalam sistem yang terdokumentasi, terstandar, dan konsisten. Dengan begitu, negara-negara penerima bantuan dapat mengetahui secara pasti kualitas dan kapasitas tim medis yang datang. Kami memahami bahwa EMT MDMC telah bekerja keras selama bertahun-tahun, terutama dalam beberapa bulan terakhir. Maka, konsistensi kualitas menjadi inti dari proses verifikasi ini,” jelas Sean dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan, Sabtu (18/10).
Lebih lanjut, Sean menjelaskan bahwa proses verifikasi selama dua hari ini akan menjadi jembatan antara pengalaman panjang MDMC dan pengakuan resmi di tingkat internasional. Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat Global Health Emergency Core, sebuah sistem kolaboratif dunia yang memperkuat kesiapsiagaan dan respons terhadap krisis kesehatan global.
“Apabila EMT Muhammadiyah lolos verifikasi, Indonesia akan resmi bergabung dalam jajaran negara dengan EMT yang terklasifikasi secara global. Ini bukan hanya pengakuan, tetapi juga bukti kapasitas bangsa dalam merespons krisis kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di kancah global,” ujar Sean.
Ia menambahkan, keberhasilan EMT Muhammadiyah akan menjadi cermin kedewasaan dan kesiapan Indonesia dalam merespons bencana serta memperkuat peran negara dalam memberikan dukungan kepada negara lain saat menghadapi krisis.
Dalam kesempatan tersebut, Sean juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada EMT MDMC, pemerintah Indonesia, serta seluruh mitra yang telah berperan aktif dalam proses panjang menuju verifikasi ini. Ia menekankan bahwa verifikasi bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan peningkatan dan pengembangan berkelanjutan.
“Proses verifikasi ini hendaknya menjadi pemicu bagi pertumbuhan dan peningkatan kualitas. WHO berkomitmen untuk terus berjalan bersama Anda, menjalani proses ini dengan penuh kejujuran dan semangat kolaborasi,” pungkasnya.
Verifikasi EMT Muhammadiyah oleh WHO menjadi tonggak bersejarah bagi Indonesia, yang menandai kesiapan bangsa berkontribusi dalam tanggap darurat global. Selain itu, momentum ini juga mempertegas peran Muhammadiyah sebagai gerakan kemanusiaan yang berdaya, mencerahkan, dan mendunia. (Ugy/FM)
